Setiap guru memiliki
cara mengajar yang berbeda-beda. Ada yang sangat serius tanpa rasa humor, dan
ada pula yang sangat humoris. Bila kita tanya kepada siswa, tipe guru manakah
yang menjadi favorit mereka, tentu jawabannya adalah guru yang mengajar dengan
penuh humor. Walaupun terdapat nuansa humornya tetapi tetap tidak menghilangkan
nuansa keseriusan dan kedisiplinannya. Kondisi demikian justru dapat menjadikan
proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Manfaat humor dalam
mengajar
Proses belajar mengajar menjadi lebih fun, lebih asyik dan tidak
mudah bosan
Guru yang mengajar
dengan penuh ceria dan canda akan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan, rileks dan tidak kaku. Hal ini memberikan nilai positif karena
siswa bisa lebih enjoy, tidak merasa takut atau tertekan. Bahkan mereka menjadi
lebih berani untuk mengeluarkan ide dan pendapatnya. Sedangkan bagi guru, ia
akan lebih mudah untuk merespon dengan penuh empati serta menghargai semua ide
dan pendapat siswa-siswanya
Terjalin komunikasi dan keakraban antara siswa dengan guru
Suasana yang sebelumnya
tegang, menakutkan dan bahkan mencemaskan, dengan selingan humor semuanya akan
kembali cair, bersahabat dan siswa akan kembali bergairah. Ketika guru
melakukan humor, telah menunjukkan bahwa guru secara tidak langsung telah
membuka suasana keterbukaan antar warga dikelasnya. Baik itu antara guru dengan
siswa maupun antara siswa dengan siswa.
Menjadikan otak sehat dan segar
Ditengah-tengah
pembelajaran, guru dapat menyisipkan humor-humor ringan yang menjadikan semua
tertawa. Kalau siswa bisa tertawa artinya kita telah membantu menghilangkan
sekat-sekat psikologis yang bisa menghambat pembelajaran, seperti malu, takut,
tertekan, dan semacamnya. Secara fisik tertawa juga akan mengendorkan otot-otot
penting yang berhubungan dengan sel-sel otak. Tertawa bisa menjadikan otak kita
segar dan sehat.
Meningkatkan prestasi siswa
Sebanyak apapun
informasi pengetahuan yang disampaikan dengan monoton dan menegangkan, tanpa
dihiasi dengan rasa humor hanya akan membuat beban bagi siswa, suasana kelasnya
akan kurang bergairah, lesu dan tertekan. Kondisi demikian menyebabkan siswa
sulit untuk memahami materi yang disampaikan oleh gurunya.
Sedangkan bila proses
pembelajaran dapat menghadirkan suasana yang menyenangkan bagi siswa, kelas
yang penuh keterbukaan, akrab maka gairah belajar akan lebih tinggi sehingga
siswa akan lebih mudah mengingat dan memahami suatu materi pelajaran.
Cara membangun rasa humor
Humor dalam pembelajaran
dapat dilakukan guru dengan menggunakan sisipan kata-kata, bahasa, gambar,
anekdot, cerita singkat, kartun, karikatur, peristiwa sosial, pengalaman hidup,
lelucon atau plesetan yang dapat merangsang terciptanya suasana riang, rileks dan
menyenangkan dalam pembelajaran yang mampu menggelitik siswa untuk tertawa.
Namun demikian,
sebaiknya humor tidak dilakukan secara kebablasan. Upayakan agar humor-humor
yang diciptakan berkaitan dengan materi yang sedang dipalajari, tetapi jika pun
tidak, kita bisa melakukan rasionalisasi bagaimana agar humor tersebut
berkaitan. Jadi humornya bukan berbentuk lawakan yang terkadang menyangkut
pribadi seseorang, politik, sara dan pornografi yang kurang bermanfaat.
Ada beberapa langkah
untuk membangun rasa humor :
1.
Sempatkan untuk menonton film humor
2.
Carilah buku yang berisi lelucon untuk kemudian diceritakan
kembali kepada siswa
3.
Carilah sisi-sisi pengalaman hidup yang termasuk lucu untuk
diceritakan pada siswa
4.
Kumpulkan poster-poster atau kalimat-kalimat lucu
Waktu yang tepat untuk humor
Hal yang harus
diperhatikan bila seorang guru ingin menyelipkan humor yaitu dengan
memperhatikan waktu yang tepat. Jangan sampai karena terlalu asyik dengan
humornya, kelas justru akan menjadi gaduh, materi tidak tersampaikan dan tujuan
pembelajaran tidak tercapai. Waktu yang tepat untuk menggunakan humor dalam
pembelajaran dibagi menjadi tiga kesempatan yakni perkenalan awal, saat jeda
strategis, dan di akhir sesi pembelajaran.
Oleh karena itu, humor
yang dibingkai secara tepat sesuai dengan kondisi kultur dan emosional
pembelajar akan menjadi alternatif strategi belajar yang jitu dan sangat
menyenangkan demi mewujudkan tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Referensi :
Rudi Hartono. Ragam
Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Jogjakarta : Diva Press. 2013
http://guraru.org/guruberbagi/menciptakan_suasana_yang_kondusif_dan_menyenangkan_dalam_proses_belajar_mengajar_dengan_humor/
http://media.kompasiana.com/buku/2013/04/05/belajar-mengajar-butuh-humor-bukan-horor–543116.html
http://mengajarmenyenangkan.blogspot.com/2011/12/tips-mengajar-menyenangkan.html
No comments:
Post a Comment